Oleh : Ustad Aus Hidayat Nur
Mungkin ada yang bertanya, “Kapan dan bagaimanakah memulai kejujuran itu?”
Jawabnya
mudah tetapi melaksanakannya susah, “Mulailah sekarang juga, saat ini
juga. Kejujuran dimulai dari diri sendiri, bukan dari orang lain. Jujur
kepada Allah tentang dirimu, jujur kepada dirimu sendiri. Jika engkau
mengatakan subhanallah dengan berulang-ulang dan penuh penghayatan maka
engkau mengakui bahwa Allah Maha Suci sedangkan dirimu kotor dan banyak
menyalahi atau berdosa kepada-Nya. Jika engkau sering beristighfar maka
Engkau jujur mengakui kesalahanmu itu. Jika engkau selalu memuji Allah,
maka engkau mengakui bahwa tiada yang patut dipuji selain Allah”.
Inilah pangkal kejujuran dan makna dari firman Allah Azza wa Jalla,
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi
mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-ra’du: 28-29)
Mulai
sekarang hendaknya engkau konsisten dengan kejujuran itu meskipun
berhadapan dengan siapa pun. Jangan sekali-kali berdusta atau membohongi
orang lain karena Allah Maha tahu. Dia akan membuat perhitungan
denganmu tentang hal itu. Ingatlah Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam
berkata,
“Kejujuran itu adalah ketenangan, sementara kebohongan adalah kegelisahan” (HR. Bukhari)
Saat
berbuat jujur (terhadap Allah dan dirimu sendiri), engkau akan merasa
tenang dan tenteram. Demikian pula ketika engkau jujur terhadap orang
lain. Tetapi tatkala berbuat dosa atau mengkhianati orang maka hatimu
menjadi gelisah… Tinggalkan kegelisahan itu, beristighfarlah lalu,
bersikaplah jujur.
Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Apabila seorang hamba berbohong , Malaikat yang menyertainya akan menjauh sekitar satu mil karena bau busuk perbuatannya” (HR. At turmudzi)
Jika
Malaikat menjauh, artinya hilanglah rahmat Allah. Lalu, pastilah Allah
murka kepadamu… setelah itu yang akan mendekat mu adalah syaitan .
Karena itu berhati-hatilah, jangan berbohong. Sebab kebaikan datang
bersama saudaranya (kejujuran). Demikian pula dengan keburukan, ia
datang bersama saudaranya… Selanjutnya, untuk melatih kejujuran ini
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Berikan
jaminan kepadaku dengan enam hal dari dirimu dan aku menjamin surga
untukmu: jujurlah jika berbicara, tepatilah jika berjanji, tunaikanlah
jika diserahi amanah, jagalah kemaluanmu, jagalah pandanganmu, dan
jagalah tanganmu” (HR. Ahmad)
3 komentar:
amin...
smoga kejujuran selalu tertanam terus menerus di hati kita.
mari mulai kejujuran dari kita......
heheehehhe :)
Posting Komentar