Sejak pemerintah
mengeluarkan SK mengenai otonomi bagi PTN seperti UI, UGM, ITB, IPB istilah
WORDL CLASS UNIVERSITY menjadi populer dan semakin bergema di kalangan dunia
pendidikan khususnya perguruan tinggi. Dan bahkan salah satu Perguruan tinggi
negeri di Provinsi Riau yang di kenal dengan sebutan UNRI (Universitas Riau)
mengganti singkatan nama menjadi UR (baca:
Yu Are.Universitas Of Riau) demi menuju kampus Go Internasional. Rata-rata
universitas di tanah air mencantumkan visinya menuju “World Class University”.
Menuju Universitas
Berkelas Dunia bukan perkara sekedar menghasilakn lulusan bergelar hingga
Doktor belaka, akan tetapi membutuhkan kajian yang mendalam perihal kondisi
sebuah universitas. Satu hal yang perlu kita ketahui yakni Dunia pendidikan
sekarang sudah menjadi sasaran politisasi, sehingga perguruan tinggi sangat
terkait dengan kebijakan-kebijakan politik pemerintah yang membuat Perguruan
tinggi bukan wadah untuk membentuk generasi bangsa yang cerdas lagi, akan
tetapi perebutan kekuasaan serta bongkar pasang kebijakan penyelenggara
pendidikan (mengobok-obok dunia pendidikan).
Perpustakaan adalah
Salah satu indikator utama dalam mendukung World Class University.Perpustakaan
juga merupakan unsur penting sebagai penunjang pendidikan tinggi dan tidak
dapat diabaikan khususnya dalam pencapaian visi. Maka visi universitas harus
sejalan dengan kondisi perpustakaannya. Artinya jika sebuah universitas memilki
visi World Class Univesrity, maka perpsutakaanya juga harus World Class
Univeristy.
Saat ini Universitas
yang memilki komitemen meningkatkan pengembangan perpustakaan adalah UI (Universitas Indoensia) .
Perpustakaan UI yang memilki bangunan 8
lantai dan seluas 30.000 m2 dengan koleski buku 5 juta buku akan
menjadi cotoh bagi universitas lain di tanah air. Bahkan Perpus UI tidak hanya
membuka pelayanan bagi mahasiswa, namun juga bisa dinikmati oleh masyarakat
umum.
Kita menyadari bahwa
Perpustakaan merupakan gudang pusat informasi, referensi, hasil penelitian, publish
ilmiah, riset, jurnal, baik berupa text book maupun e-book yang tidak
terpisahkan dari tridarma perguran tinggi. Sehingga pengelolaan manajemen
kepustakaan sebuah univeristas harus diperhatikan agar menarik minat baca
civitas akademis (baca : mahasiswa). Dulu perpustakaan hanya sekdar tempat
membaca dan membuat tugas bagai kalangan mahasiswa (Asah otak). Namun sesuai
dengan perkambangan zaman, perpustakaan menjadi tempat olah pikir,olah rasa,
olah selera dan bahkan tempat olah raga.
Kebaradaan perpustakaan
yang nyaman dan menarik serta fasilitas lengkap akan menjadi daya tarik bagi
mahasiwa menghabiskan waktunya diperpustakaan, sehingga akan membangun minat
baca masyarakt kampus itu sendiri. Oleh karena itu perpustkaan universitas meski memilki dan menyediakan berbgai pelayanan dan fasilitas serta
kegiatan yang menarik mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Seperti Hot
spot Area, loby dan library cafe,ruang
baca koran dan majalah, ruang loker, ruang kepala perpustakaan, ruang rapat,
ruang pelayanan, ruang arsip, ruang pameran, ruang belajar khusus, ruang
diskusi, ruang seminar, ruang baca, ruang komputer dan internet, layanan foto
copy,ruang koleksi buku,jurnal, laporan
penelitian (Anonim 2009). Sehingga
antara visi universitas dengan dengan indikator visi tersbeut sejalan (
perpustakaan). Yakni menuju World Class University..!!!
Ari Aprilis
Mahasiswa Universitas Riau
Forum Indoensia Muda (FIM)
0 komentar:
Posting Komentar